Postingan

Menampilkan postingan dengan label tips

Naik Bus dari Sydney ke Canberra

Gambar
Bulan Juni Si Ayah menghadiri konferensi di Canberra. Tentu Si Emak saleha yang mengurusi semuanya, termasuk cari tiket pesawat (pakai Air Asia dari DPS - SYD, 5 jutaan), pesan penginapan (dapatnya paling murah di ANU University House ) dan mencarikan transportasi dari Sydney ke Canberra. Tidak ada penerbangan langsung dari kota di Indonesia ke Canberra, jadi memang harus transit. Kota terdekat dengan Canberra adalah Sydney (3 jam berkendara).  Pilihan transportasi dari Sydney ke Canberra bisa dengan kereta api, pesawat, sewa mobil atau dengan bus (coach). Kereta api kurang saya rekomendasikan karena waktu tempuhnya yang lebih lama daripada bus (4 jam 20 menit) dan harganya sedikit lebih mahal daripada tiket bis (AUD 39,54). Jangan kaget ya kalau kereta api di Australia jalannya lambaaaaat, hahaha. Kereta api ini cocok untuk orang yang selo, karena jadwalnya pun kurang fleksibel, hanya ada tiga jadwal kereta dari Sydney ke Canberra: jam 7, 12 dan 18. Untuk lebih lengkapnya cek http://w

Memesan Penginapan, Paling Murah Pakai Apa?

Gambar
Little A di Kids Suite Hard Rock Hotel Bali Mencari, membandingkan dan memesan penginapan secara daring ( online ) sekarang ini mudah banget. Banyak situs pemesanan hotel yang mudah digunakan, dan menerima pembayaran dari berbagai macam cara. Lalu, bagaimana cara memilih website atau apps booking agar dapat harga yang paling murah? Golden rule-nya adalah: selalu cek toko sebelah. Saya sendiri minimal membandingkan tiga website pemesanan penginapan, misalnya Agoda, Booking dot com dan website resmi hotel tersebut. Jangan pernah terjebak dengan diskon besar atau potongan harga. Bisa jadi harga sudah dinaikkan terlebih dahulu sebelum didiskon. Jangan fanatik dengan satu booking engine tertentu, selalu cek toko sebelah! Setiap website booking engine selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Agoda mungkin harganya paling murah untuk hotel-hotel di Asia, tapi di Australia, seringkali Wotif yang harganya lebih juara. Venere bisa jadi tarifnya paling murah di Eropa, tapi mungkin kita perlu meme

Nyamannya Transit di Bandara Changi Singapura

Gambar
Bulan Juni dan Juli, saya empat kali transit di Changi, terbang ke New Zealand dengan Singapore Airlines dan terbang ke Eropa dengan Emirates . Biasanya, ketika terbang ke arah timur Indonesia, tujuan Australia, saya lebih suka transit di Denpasar karena menghemat waktu terbang. Tapi untuk tujuan Selandia Baru memang belum ada penerbangan langsung dari Indonesia, sehingga terpaksa harus bolak-balik terbang ke barat dulu, baru ke timur lagi. Kalau tujuan akhirnya memang ke arah barat seperti Timur Tengah atau Eropa, tentu saya lebih memilih transit di bandara Changi daripada bandara lain (Soekarno-Hatta atau KLIA). Ketika mendapat itinerary tiket SQ dari Jakarta ke Christchurch via Singapore, saya deg-deg-an melihat waktu layover yang mepet banget. Ketika berangkat, memang ada waktu 3 jam untuk transit. Tapi pulangnya, hanya ada waktu 55 menit untuk turun dari pesawat dan boarding lagi ke pesawat berikutnya melewati pemeriksaan keamanan. Beda terminal lagi! Duh, piye iki ? Saya ingat

Tip Packing Ke Eropa

Gambar
Keluarga Precils dengan tas-tasnya di stasiun Brussel Centraal Ketika mendapat konfirmasi booking Emirates ke Eropa , saya norak-norak bergembira melihat jatah bagasi masing-masing 30kg. Jatah total kami berempat 120kg. Edyan, lebih dari 1 kwintal! Bisa kulakan apa aja di Paris nanti? begitu pikir saya. Tapi menjelang hari keberangkatan, saya makin realistis. Nggak mungkin lah kami bawa banyak koper, ngilu membayangkan bakal nyeret koper dari stasiun ke hotel, belum lagi naik turun tangga di stasiun-stasiun tua di Eropa. Saya juga ingat kerepotan kami membawa koper 'bedol desa' ketika naik campervan dari Adelaide ke Melbourne . Kapok! Akhirnya kami memang traveling light . Dua minggu di Eropa, kami 'hanya' bawa 1 koper kecil (bisa masuk kabin sebenarnya), 1 koper besar (apa aja bisa masuk) dan dua ransel sedang, satu yang biasa dibawa Si Ayah untuk kerja dan satunya yang biasa dibawa Big A sekolah. Oh, iya, bawaan kami tambah satu lagi: anak usia 6 tahun yang kadang mi

Mencari dan Memesan Penginapan dengan Airbnb

Gambar
Pakai tautan "www.airbnb.com/c/akumalasari" untuk mendaftar Airbnb & dapatkan kupon $25 Ketika jalan-jalan ke Eropa bulan Juli lalu, kami menginap tujuh malam di Paris, di apartemen yang kami sewa dari Airbnb . Apartemen memang paling cocok untuk menginap bersama keluarga kalau lebih dari tiga malam. Selain tarifnya (untuk empat orang) lebih murah dari hotel, apartemen juga menyediakan dapur untuk memasak sehingga kami bisa menghemat anggaran makan.   Pernah mendengar tentang Airbnb ? Layanan website ini memudahkan pemilik dan penyewa penginapan untuk melakukan transaksi. Airbnb berasal dari kata B&B atau bed and breakfast . Penginapan ala BnB biasanya kamar kosong ekstra yang disewakan pemiliknya untuk menginap dalam jangka pendek, berikut layanan sarapan. Di airbnb , tidak hanya kamar kosong yang disewakan, tapi bisa juga seluruh apartemen, studio atau bahkan rumah. Gampangannya, airbnb ini isinya perorangan yang menyewakan kamar atau apartemen ekstra, bukan profe