Postingan

[Penginapan] Hotel Grand Chancellor Hobart

Gambar
Hotel Grand Chancellor Hobart. Foto oleh Anindito Aditomo. Selama tiga hari jalan-jalan di Hobart , kami menginap di Hotel Grand Chancellor yang letaknya sangat strategis di tepi pelabuhan. Ini adalah penginapan favorit Little A dalam rangkaian Summer Adventure kami. Saya memilih menginap di hotel ini karena Si Ayah mengikuti konferensi di sini. Jadi Si Ayah tidak repot bolak-balik ke tempat konferensi dan masih bisa bertemu kami ketika rehat makan siang. Tarif hotel ini AU$ 195 per malam untuk kamar dengan dua double bed dengan pemandangan kota atau gunung. Kalau ingin pemandangan pelabuhan dari dalam kamar, bisa upgrade dengan menambah AU$ 10 per malam. Tarif segitu hanya untuk akomodasi saja, tidak termasuk makan pagi. Tidak seperti di Indonesia, harga standar penginapan di Australia belum termasuk sarapan. Kalau ingin mencari sarapan yang lebih murah daripada harga sarapan prasmanan di hotel, cari saja kafe terdekat. Kopi dan toast harganya di bawah AU$ 10. Tapi maaf, tidak ada

Tiga Hari Menyapa Hobart

Gambar
Suasana dermaga Hobart malam hari. Foto oleh Anindito Aditomo Ketika menerima berita Si Ayah akan konferensi di Hobart, saya ikut bersorak gembira. Artinya kami bisa ikut jalan-jalan ke ibukota Tasmania ini. Si Ayah yang nggak bisa jauh dari The Precils ini pasti minta ditemani :p Tasmania adalah pulau yang terpisah dari daratan ( mainland ) Australia. Hobart, ibukota Tasmania terletak di ujung selatan pulau ini. Tasmania bisa dicapai dengan pesawat dari kota-kota di Australia melalui bandara di Hobart atau Launceston, atau dicapai dengan menggunakan ferry Spirit of Tasmania yang menghubungan pelabuhan Devonport dan Melbourne. Sayang sekali tidak ada penerbangan langsung dari Tasmania ke Indonesia, jadi kalau mau mengunjungi Tasmania harus transit dulu di kota-kota di mainland Australia. Kami terbang dari Sydney menuju Hobart menggunakan pesawat domestik Jetstar dan pulangnya mencoba naik kapal Spirit of Tasmania. The Precils sangat menikmati suasana liburan pendek kami di Hobart. Men

Pengalaman The Precils Naik Emirates

Gambar
Foto dari http://www.emirates247.com Hari terakhir kami di Christchurch , New Zealand, Big A sudah tidak sabar ingin segera pulang ke Sydney. Dia penasaran banget ingin mencoba fasilitas ICE (information, communication, entertaintment) Emirates yang tersedia di setiap tempat duduk termasuk di kelas ekonomi. Ketika merencakan liburan ke Selandia Baru , saya membeli tiket terpisah pergi dan pulangnya. Kami berangkat dari Melbourne ke Queenstown dengan Jetstar yang waktu itu promosi murah banget, hanya A$ 99 per orang sekali jalan dan separuhnya untuk anak-anak. Untuk pulangnya, saya menunggu ada tiket murah dari Queenstown ke Sydney, tapi tidak beruntung. Akhirnya kami putuskan pulang dari Christchurch. Keputusan yang tepat karena asyiknya menjelajah New Zealand adalah dengan road trip . Ada beberapa perusahaan penerbangan yang melayani rute Christchurch - Sydney, yang tarifnya rata-rata lebih murah daripada Queenstown - Sydney. Suatu hari, saya kaget (dan senang) menemukan tarif promo

[Penginapan] Tudor Court Motel Christchurch

Gambar
Tudor Court motel di kota Christchurch adalah penginapan terakhir selama road trip kami menjelajah Pulau Selatan Selandia Baru. Kalau di Wanaka dan Lake Tekapo saya bingung mencari penginapan karena tidak banyak pilihan, di Christchurch ini saya bingung karena terlalu banyak pilihan :p Maklum, Christchurch memang kota terbesar di Pulau Selatan New Zealand, yang menjadi gateway jalan-jalan di negara Kiwi ini. Dua kali gempa besar yang melanda Christchurch , September 2010 dan Februari 2011 mengakibatkan kerusakan pada bangunan-bangunan hotel. Beberapa hotel besar, terutama di tengah kota hancur. Sementara hotel-hotel yang lain belum layak huni karena bangunannya miring. Penginapan yang bisa survive di tengah gempa adalah motel-motel kecil (berlantai satu atau dua) yang ada di pinggiran kota. Seperti biasa, saya mencari-cari penginapan di website Wotif . Ada beberapa motel bagus menurut review Trip Advisor , yang letaknya paling dekat dengan pusat kota, tapi harganya di atas NZ$ 2

Mengunjungi Christchurch Pasca Gempa

Gambar
Punting di sungai Avon, Christchurch Christchurch, yang dijuluki 'kota paling Inggris', adalah kota terbesar di Pulau Selatan Selandia Baru. Pada bulan Februari 2011, Christchurch diguncang gempa dahsyat berkekuatan 6,3 skala Richter, yang meluluhlantakkan bangunan di pusat kota, termasuk gereja katedral. Christchurch adalah kota terakhir yang kami kunjungi dalam rangkaian Road Trip berkeliling South Island New Zealand, Desember tahun lalu (2011). Perjalanan dari Lake Tekapo menuju Christchurch dapat ditempuh dalam waktu 3 jam mengendarai mobil. Jalan yang dilalui cukup mulus melewati Highway No.1. Tidak banyak pemandangan indah yang bisa kami lihat dalam road trip kali ini, kecuali beberapa peternakan dan farm stay di antara Burkes Pass dan Fairlie. Setelah perjalanan melalui Highway, pemandangan berganti menjadi lahan pertanian dan rumah-rumah penduduk. Kami yang sudah seminggu ini melalui jalan-jalan sepi di Pulau Selatan, lumayan takjub melihat mobil yang berlalu lalang cuk

[Penginapan] Lake Tekapo Motels & Holiday Park

Gambar
Mobil sewaan di belakang kabin kami di Lake Tekapo Holiday Park Don't judge an accommodation by it's website! Website Lake Tekapo Motels & Holiday Park ini tidak begitu meyakinkan, namun kabin dan fasilitas yang kami dapatkan cukup lumayan, plus bonus pemandangan danau Tekapo yang bisa dilihat langsung dari dalam kabin :) Ketika mencari akomodasi di Lake Tekapo, saya cukup bingung karena pilihan di Wotif sangat sedikit. Pilihan di website informasi lokal juga tidak ada yang cocok, terutama harganya :p Di Lake Tekapo ini banyak didirikan resort-resort mewah yang harganya tentu tidak sesuai dengan anggaran liburan kami. Ada satu hotel waralaba mewah yang terkenal di sini, yang harga vila untuk keluarganya di atas NZ$ 350. Not for us! Dengan anggaran maksimal NZ$ 150 per malam, akhirnya saya menemukan akomodasi yang sesuai untuk keluarga kami: kabin dengan kamar mandi dalam di Holiday Park. Saya memesan langsung akomodasi ini di website mereka . Harga awal kabin ini adal

Di Tepi Lake Tekapo Kisah Kami Abadi

Gambar
Foto Keluarga di tepi danau Tekapo Saya masih ingat suasana senja di tepi danau Tekapo: tenang dan syahdu. Angin malam membelai halus di antara padang bunga liar warna ungu dan merah jambu, bulan menggantikan matahari menerangi danau berair biru turquoise , dengan gereja tua yang berdiri anggun di tepinya, dan di kejauhan tampak Mt John berselimut salju. Lake Tekapo adalah kota kecil yang terletak di antara Christchurch dan Queenstown. Kota ini menjadi persinggahan utama traveler yang melakukan perjalanan dari Christchurch ke Queenstown atau sebaliknya. Dengan mobil, Lake Tekapo bisa dicapai 3 jam dari Christchurch atau 3,5 jam dari Queenstown. Biasanya para pelancong hanya singgah sebentar dan melihat keindahan danau Tekapo ini di sekitar Church of the Good Shepherd saja. Gereja tua yang dibangun tahun 1935 ini merupakan atraksi utama yang wajib disinggahi di Lake Tekapo. Bangunan cantik ini cukup fotogenik diambil gambarnya dari berbagai sudut. Tidak heran kalau gereja ini menjadi